herianjhonlembu. Diberdayakan oleh Blogger.

ShoutMix chat widget

pusTaKa_koe



Cari di Paman GoggLe

Selasa, 12 Juli 2011

23 Agustus 2010

Aku tak mengerti akan semua ini, yang jelas aku menemukanmu dalamsebuah ramainya malam yang pekat. Hingga kudekat dan kujabat tanganya,dadaku penuh sesak kala itu, darahku mengalir deras dan bibirku seakanmembisu. Semuanya menjadi sebuah kejutan bagiku, awalnya aku inginmenemuinya diam dan diam-diam. Hingga ku langkahan kaki penuh dengankesemutan ini setelah lama duduk di sebuah kursi biru berbusa kusam.Dering si noki yang berbanderol Rp. 50.000 ku dapatkan ketika seorangsahabat duduk dengan gelisah dengan menghisap sebatang rokok.Ia bergetar dengan nada jagkrik serta mengelitik. Pesan itumemberitahu keberadanya, hingga berlama-lama bertanya dan menjawab.Hingga menuruni sebuah anak tangga yang licin dengan benyak pasir.Memulai memaksa spongbob untuk menjerit keras, memacu rodanya mengitarijalan basah dan dingin. Depan pintu parkir beberapa kendaraan yangmirip dengan spongbob namun lebih mentereng dan perkasa ikut menjerit .sang joki berbadan sintal dengan leher yang tak terlihat. Begitu sesak,hanya untuk mengistirahatkan spongbob saja harus mengeser sebagsanya,mungkin patrik. Setelah itu sesak semakin terasa, wajah-wajah berseriberpapasan denganku. Sepasang sejoli juga melintas degan begitu aduhai.Sejenak pikiran ini melayang dan berandai, jika ia juga adadisampingku. Namun bertemu saja belum, hanya dapat berhias dalam kataketika layar kodok terbuka.Setelah bersesak-sesakan, ia berkata jika sudah berada di depanparkir dan ingin segera pulang. Mimpi apa semalam, kenapa semuanyamenjadi runyam dan serba gak terurut. Harapan muncul ketika ia bersediamenuggu, hatiku berkata terima kasih untuk itu sebelumnya. Setelahkedua kalinya berpacu dalam kerumunan manusia. Pintu keluar menantididepan mata, segera menuju spongbob berada. Meluncur dan segeramenemuninya. Ternyata aku kelewatan, dengan segera memaksa spongbobuntuk menahan laju rodanya. Tak lama kemudian ia melintas, ia melintas,dan ia melintas tepat depan mataku. Berhenti, segera menghampirinya.Akhhhhhhh apa yang harus aku ucapkan dengan cerita tanpa sekenario ini.Ia lebih dulu menjulurkan jari-jari lentiknya, dengan sedikit gagapkuhujamkan pula jari kasar penuh urat ini. Aku tak tahu kesan pertamasaat ia merasakan kasar dalam tapak tanganku. Sebaliknya, hatiku kacautak karuan, menerima kelembutan tapak itu. dadaku berguncang dan hati menerawang jauh, sangat jauh. lalu ku berkedip dan menyadarkan hatiku untuk tidak terlampau jauh menerawang...hehehe

Comments :

0 komentar to “23 Agustus 2010”

Posting Komentar

 

Copyright © 2009 by __________________________________________________

Template by Blogger Templates | Powered by Blogger